Senin, 05 Agustus 2013

BUDAYA KERJA 5R, JANGAN HANYA SEBATAS TEORI....

Baru baru ini RSUD Salatiga dalam rangka memperingati HUT RI mengadakan lomba kebersihan antar bangsal/ unit dilingkungan RSUD. Lomba dimotori Yanmed dengan Konsep yang diusung gerakan 5R.
5R dikenal sebagai salah satu budaya kerja dari negara Jepang yang sudah melegenda. 5R berasal dari 5 kata dalam bahasa Jepang, yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke. Kelima kata itu kemudian diterjemahkan kedalam berbagai bahasa di dunia untuk diadposi cara kerjanya dan digunakan sebagai salah satu budaya kerja di banyak perusahaan besar di dunia. Dalam bahasa Indonesia, 5S itu diterjemahkan sebagai 5R, Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin. Banyak perusahaan sudah mengadopsi budaya kerja 5R ini. Secara tidak disadari, 5R akan membentuk suatu budaya kerja yang sangat bermanfaat. Bahkan 5R mampu digunakan sabagai salah satu tools untuk meningkatkan laba perusahaan. Bagaimanakah 5R tersebut dapat bekerja sebagai salah satu tools peningkatan laba perusahaan? Mari kita lihat.
Seperti yang telah disebutkan diatas, 5R terdiri dari Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin. Kelima kata tersebut merupakan suatu rangkain urutan dalam membangun budaya kerja.
Ringkas
Ringkas merupakan prinsip dasar 5R yang pertama. Prinsip kerja ini merupakan prinsip kerja pemilahan barang. Sering kali kita jumpai suatu lingkungan kerja dengan kondisi barang yang tidak tertata rapi dan terkesan semrawut. Dalam fase pertama ini, kita harus memilah antara barang yang masih digunakan, dan yang tidak. Antara barang yang reject dan yang siap pakai. Barang-barang tersebut harus dipilah sesuai dengan tempatnya masing-masing agar suasana kerja menjadi lebih ringkas. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam me-Ringkas adalah sebagai berikut:
  1. Frekuensi penggunaan barang (jarang, sering, selalu)
  2. Fungsi kerja barang (rusak, perlu perbaikan, bagus)
Dengan melakukan fase yang pertama ini, kita akan mendapatkan keuntungan antara lain:
  1. Area kerja menjadi lebih luas, dan banyak space yang bisa dimanfaatkan. Apabila kita menggunakan space sewa, kita dapat mengurangi biaya sewa tersebut
  2. Mencegah dis-fungsional dari barang yang ada. Yang seharusnya sudah rusak, dapat diketahui, dan tidak akan digunakan atau dikirim
  3. Mengurangi jumlah penggunaan media penyimpanan dan material handling tools. Misalnya barang yang tadinya letaknya berjauhan, karena sudah diringkas menjadi lebih dekat dan mengurangi jarak tempuh. Hal ini akan menghemat biaya transport. Demikian juga dengan penggunakan media storage seperti pallet. Pallet akan lebih efisien digunakan setelah prinsip kerja Ringkas dilakukan.
Rapi
Rapi merupakan fase kedua dalam prinsip kerja 5R. Fase ini merupakan kelanjutan dari fase yang pertama. Setelah barang-barang diringkas, selanjutnya barang tersebut dirapikan sesuai dengan tempat penyimpanan dan juga standar penyimpanannya. Proses me-Rapi-kan ini dapat dikerjakan sesuai dengan metode penyimpanan yang dilakukan. Misal barang disimpan berdasarkan jenis materialnya, maka barang-barang tersebut juga harus dirapikan sesuai dengan jenis materialnya. Yang akan diperoleh jika prinsip yang kedua ini berjalan adalah:
  1. Mempermudah pencarian barang karena barang-barang sudah terletak pada tempatnya
  2. Mempermudah stock counting karena barang-barang sudah dirapikan sesuai dengan standar penyimpanan
  3. Kondisi kerja akan terlihat jauh lebih rapi dan sedap dipandang mata
Resik
Resik adalah R yang ketiga yang juga kelanjutan dari 2R sebelumnya. Sesuai dengan namanya, Resik berarti membersihkan. Baik barang maupun lingkungan. Contoh keadaan yang disebut sebagai Resik antara lain:
  1. Tidak ada jaring laba-laba di ruangan kerja
  2. Tidak ada coretan tidak perlu di pintu, hand pallet, atau rack
  3. Forklift tidak berada dalam kondisi kotor, terutama akibat oli mesin atau debu
Dengan melakukan R yang ketiga ini, akan diperoleh beberapa keuntungan seperti:
  1. Lingkungan kerja jauh lebih bersih
  2. Meningkatkan mood untuk bekerja karena lingkungan lebih bersih
  3. Kualitas barang akan lebih bagus karena tidak kotor, terutama untuk barang yang sensitif terhadap kotoran seperti gear, seal, dan bracket
  4. Meningkatkan image perusahaan di mata orang lain
Rawat
Rawat adalah prinsip ke-4 dalam 5R. Rawat dimaksudkan agar masing-masing individu dapat menerapkan secara kontinu ketiga prinsip sebelumnya. Dalam fase ini dilakukan pengawasan terhadap pelaksanaan 3R sebelumnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah membuat checklist terhadap pekerjaan yang harus dilakukan, terkait dengan 3R sebelumnya. Pelaksanaan fase Rawat ini akan membuat lingkungan selalu terjaga dalam kondisi 3R secara terus menerus.
Rajin
Prinsip yang terakhir adalah Rajin. Fase ini lebih mengarah kepada membangun kesadaran masing-masing individu untuk secara konsisten menjalankan 4R sebelumnya. Diharapkan secara disiplin, masing-masing individu dapat menjalankan prinsip kerja tersebut meski tidak diawasi oleh atasannya. Beberapa hal yang menunjukkan bahwa seseorang sudah berada di level teratas dalam 5R ini adalah:
  1. Membuang sampah pada tempatnya
  2. Tidak meludah disembarang tempat
  3. Memungut sampah yang berceceran
  4. Melaksanakan piket kebersihan tanpa dikomando
  5. Merapikan barang tanpa harus ada perintah dari atasan
Secara umum, 5R akan memberikan dampak besar pada perusahaan seperti:
  1. Peningkatan image perusahaan
  2. Peningkatan sense of belonging karyawan
  3. Efisiensi
  4. Mengurangi waste
Bagaimanakah agar 5R dapat berjalan?
Pertanyaan mendasar yang selalu diajukan adalah seperti itu. Secara teori sangat mudah menjalankan 5R, namun 5R ini adalah masalah budaya. Mengubah budaya kerja tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Butuh komitmen, ketelatenan, dan semangat.
  1. Segalanya harus dimulai dari atas. Untuk mendukung pelaksanaan 5R, pihak owner dan top management harus giat untuk menggalakkan budaya ini. Tanpa dukungan dari yang diatas, hal ini akan sulit dilakukan
  2. Melakukan kampanye 5R dengan memasang slogan dan poster terkait 5R
  3. Breakdown tiap bagian / tim dalam perusahaan untuk membuat pola kerja terkait 5R
  4. Memantau pelaksanaan program kerja masing-masing bagian yang telah dibuat
  5. Jika perlu, adakan kompetisi 5R antar bagian dalam perusahaan dengan sedikit rangsangan berupa bonus atau hadiah
Sesuai dengan prinsipnya, 5R merupakan budaya kerja. Alangkah jauh lebih baik jika suatu budaya itu muncul dari dalam diri masing-masing individu, tanpa ada paksaan atau iming-iming hadiah.
Salam sejawat PPNI RSUD Salatiga......

MENSYUKURI SELALU NIKMAT DARI-NYA



"SETELAH DIMILIKI, TAK LAGI INDAH"

Yang tinggal di gunung, merindukan pantai.
Yang tinggal di pantai, merindukan gunung.
Di musim kemarau merindukan musim hujan.
Di musim hujan merindukan musim kemarau.
Yang berambut hitam mengaggumi yang pirang
Yang berambut pirang mengagumi yang hitam.
Diam di rumah merindukan bepergian.
Setelah bepergian merindukan rumah.
Waktu tenang mencari keramaian.
Waktu ramai, mencari ketenangan.

Kita tidak pernah bahagia sebab segala sesuatu tampak indah hanya sebelum dimiliki. Namun setelah dimiliki tidak lagi indah...
Lalu, kapankah kebahagiaan akan didapatkan kalau kita hanya selalu memikirkan apa yang belum ada, namun mengabaikan apa yang sudah dimiliki?
SYUKURI apa yang ada, karena hidup adalah anugrah bagi jiwa-jiwa yang ikhlas.
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1434 H

Rabu, 20 Maret 2013


 

RANGKAIAN KEGIATAN PERINGATAN HUT PPNI KE 39
KOMISARIAT RSUD SALATIGA

Dalam rangka mempenringati HUT PPNI ke 39 jajaran Perawat RSUD Salatiga mengadakan berbagai kegiatan sosial kemayarakatan dan pemberdayaan anggota. Acara bertajuk Relax, Share, and Unity day bertujuan untuk memberikan suasana yang fresh bagi anggota, kesempatan bertemu dan menjalin silaturahmi anggota dan menjadikan titik awal kebangkitan Perawat di lingkungan RSUD Salatiga. Acara diawali pada hari jumat 15 Maret dengan kegiatan Donor darah bersama yang bertempat di Halaman Paviliun Wijaya Kusuma bekerjasama dengan PMI Kota Salatiga Unit Tranfusi Darah Cabang. dalam waktu 3 jam Aksi sosial ini mendapatkan 48 kantong darah. Donor diikuti oleh Anggota, Karyawan, Dokter dan masyarakat umum yang berada dilingkup RSUD.
Kegiatan Hari kedua diisi dengan Apel Siaga luar biasa di Halaman parkir RSUD yang dihadiri oleh Wakil Direktur RSUD Salatiga, jajaran Managemen  dan seluruh Perawat RSUD Salatiga. Dalam sambutannya Ketua PPNI Komisariat RSUD Salatiga Edi Wasana S.Kep mengatakan agar Perawat  terus meningkatkan pelayanan kepada pasien, mendampingi menuju kesembuhan dan selalu mengedepankan Asuhan Keperawatan dan Profesionalisme Keperawatan. Perawat juga punya andil yang tidak sedikit dalam membangun dan memberikan kontribusi bagi RSUD Salatiga. Perawat siap bersinergi bersama komponen dan unit lain serta berkoordinasi dengan atasan dalam membangun keberadaan RSUD Salatiga menjadi tujuan utama customer di Kota Salatiga.
Acara dilanjutkan dengan Milk Morning dan ramah tamah bersama dalam suasana yang akrab semua bergabung menjadi satu sesuai dengan tema acara milad PPNI.
Rangkaian lomba lomba ketangkasan mewarnai peringatan HUT PPNI tahun ini yang puncak acara gabungan PPNI Komisariat se Kota Salatiga berlangsung di RS. Dr. Asmir dengan acara jalan sehat bersama yang dihadiri oleh Pengurus PPNI Jawa Tengah. Lomba Mars PPNI juga turut mewarnai kemeriahan acara ini.