Senin, 20 Januari 2014




PROFESI PERAWAT MENGANTARKANKU KE BAITULLAH
Setiap muslim pasti sangat ingin pergi ke mekkah dan madinah baik menunaikan ibadah haji maupun umrah. Cuma masalahnya tak semua orang mendapatkan anugerah untuk bisa datang ke tanah suci. Jangankan untuk menunaikan haji yang bukan cuma kendala biaya yang saat ini mencapai 35 juta atau 80 juta kalau Haji Plus, punya uang segitupun masih harus antri 11 tahun baru bisa berangkat atau nunggu 3 tahun kalau haji plus.

Profesi Perawat adalah salah satu diantara sekian Profesi Tenaga Kesehatan lain yang setiap tahun mendapat kuota mendampingi tamu tamu Allah untuk berhaji. Yang paling membanggakan jumlahnya paling banyak diantara profesi yang lain. Bersyukurlah kita yang dilahirkan menjadi seorang perawat, ada kesempatan berhaji dengan menjalankan rukun rukunnya tanpa harus meninggalkan tugas utamanya dengan melayani jamaah jamaah Haji Indonesia.

Proses rekrutment Petugas Kesehatan Haji Indonesia dimulai awal Januari atau Februari. Tahapan rekrutmen petugas kesehatan haji Indonesia menggunakan aplikasi online agar lengkap, praktis dan memudahkan semua pihak. Petugas terdiri atas Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) yang menyertai Kloter dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Non Kloter yang bertugas di Arab Saudi. Peminat akan melalui 10 (sepuluh) tahapan rekrutmen, meliputi: (1).Pembuatan akun peminat, (2).Pengambilan nomor formulir (NF), (3).Pemberkasan (cetak NR, kelengkapan berkas) dan pengiriman ke PO BOX, (4).Seleksi Potensi dan Adminitrasi,  (5).Nominasi Peserta dan Pemeriksaan Psikometri, (6). Nominasi Peserta Latih, (7). Pelatihan Kompetensi, (8). Pelatihan Integrasi, (9).Penetapan sebagai petugas, (10). Pengerahan/Penugasan ( Sumber: www.puskeshaji.depkes.go.id).

Pengalaman saya menjadi petugas haji sungguh indah luar biasa, bagaimana tidak? Sebagai seorang perawat pelaksana di sebuah Rumah Sakit Umum Daerah  adalah seperti mimpi ketika mendapat panggilan menjadi Petugas Kesehatan Haji. Tanpa harus mengeluarkan biaya, tanpa harus antre daftar tunggu, biaya akomodasi dan biaya hidup selama bertugas ditanggung Kemenkes… Subhallah…..semua adalah barokah menjadi seorang Perawat. Alhamdulillah mengikuti proses rekruitmen kurang lebih 4 bulan mulai dari pendaftran sampai dengan Pembekalan pelatihan akhirnya salah satu cita cita saya terwujud, menjadi Petugas Haji dengan menjunjung tinggi Profesi Perawat. Pengalaman yang tak terlupakan bergabung dengan Perawat, Dokter, Apoteker, Tenaga Sanitasi dari Sabang sampai Merauke. Bekerja bersama dalam suatu team yang solid tanpa harus terhalang diskriminasi antara Perawat, Dokter Spesialis, petugas dari Kementrian Agama. Jangan heran kalau disana Dokter Spesialis Jantung ikut Ambulance merujuk pasien/ jamaah, Perawat harus berperan sebagai dokter dan apoteker dalam kondisi emergency. Semua adalah satu, Petugas Pelayan Haji Indonesia yang siap melayani.

Ada beberapa Tips yang harus kita pegang teguh ketika terpilih menjadi petugas haji :

1.      Niatkanlah dengan Ikhlas bahwa ini adalah tugas

2.      Layanilah Jamaah dengan sebaik baiknya.

3.      Jalankan dan junjung tinggi amanah profesi Perawat

4.      Tingkatkan ke ilmuan kita, ikuti pelatihan dengan sungguh sungguh

5.      Berdoalah agar selalu diberi kemudahan

Saya doakan, saya dukung teman teman untuk menyambut panggilan bertugas dan berhaji. Dapat pahala berhaji dan pahala menolong orang sakit. Salam sejawat

( Edi Wasana, S.Kep, PPIH Arab Saudi Th 2013 )