PROFESI PERAWAT MENGANTARKANKU KE BAITULLAH
Setiap muslim pasti sangat ingin pergi ke mekkah dan madinah baik menunaikan
ibadah haji maupun umrah. Cuma masalahnya tak semua orang mendapatkan anugerah
untuk bisa datang ke tanah suci. Jangankan untuk menunaikan haji yang bukan
cuma kendala biaya yang saat ini mencapai 35 juta atau 80 juta kalau Haji Plus,
punya uang segitupun masih harus antri 11 tahun baru bisa berangkat atau nunggu
3 tahun kalau haji plus.
Profesi Perawat adalah salah satu diantara sekian
Profesi Tenaga Kesehatan lain yang setiap tahun mendapat kuota mendampingi tamu
tamu Allah untuk berhaji. Yang paling membanggakan jumlahnya paling banyak
diantara profesi yang lain. Bersyukurlah kita yang dilahirkan menjadi seorang
perawat, ada kesempatan berhaji dengan menjalankan rukun rukunnya tanpa harus
meninggalkan tugas utamanya dengan melayani jamaah jamaah Haji Indonesia.
Proses rekrutment Petugas Kesehatan Haji
Indonesia dimulai awal Januari atau Februari. Tahapan rekrutmen petugas
kesehatan haji Indonesia menggunakan aplikasi online agar lengkap, praktis dan
memudahkan semua pihak. Petugas terdiri atas Tenaga Kesehatan Haji Indonesia
(TKHI) yang menyertai Kloter dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Non
Kloter yang bertugas di Arab Saudi. Peminat akan melalui 10 (sepuluh) tahapan
rekrutmen, meliputi: (1).Pembuatan akun peminat, (2).Pengambilan nomor formulir
(NF), (3).Pemberkasan (cetak NR, kelengkapan berkas) dan pengiriman ke PO BOX,
(4).Seleksi Potensi dan Adminitrasi, (5).Nominasi Peserta dan Pemeriksaan
Psikometri, (6). Nominasi Peserta Latih, (7). Pelatihan Kompetensi, (8).
Pelatihan Integrasi, (9).Penetapan sebagai petugas, (10). Pengerahan/Penugasan ( Sumber: www.puskeshaji.depkes.go.id).
Pengalaman saya menjadi petugas haji sungguh indah luar biasa, bagaimana
tidak? Sebagai seorang perawat pelaksana di sebuah Rumah Sakit Umum Daerah adalah seperti mimpi ketika mendapat
panggilan menjadi Petugas Kesehatan Haji. Tanpa harus mengeluarkan biaya, tanpa
harus antre daftar tunggu, biaya akomodasi dan biaya hidup selama bertugas
ditanggung Kemenkes… Subhallah…..semua adalah barokah menjadi seorang Perawat. Alhamdulillah
mengikuti proses rekruitmen kurang lebih 4 bulan mulai dari pendaftran sampai
dengan Pembekalan pelatihan akhirnya salah satu cita cita saya terwujud,
menjadi Petugas Haji dengan menjunjung tinggi Profesi Perawat. Pengalaman yang
tak terlupakan bergabung dengan Perawat, Dokter, Apoteker, Tenaga Sanitasi dari
Sabang sampai Merauke. Bekerja bersama dalam suatu team yang solid tanpa harus
terhalang diskriminasi antara Perawat, Dokter Spesialis, petugas dari
Kementrian Agama. Jangan heran kalau disana Dokter Spesialis Jantung ikut
Ambulance merujuk pasien/ jamaah, Perawat harus berperan sebagai dokter dan
apoteker dalam kondisi emergency. Semua adalah satu, Petugas Pelayan Haji
Indonesia yang siap melayani.
Ada beberapa
Tips yang harus kita pegang teguh ketika terpilih menjadi petugas haji :
1. Niatkanlah dengan Ikhlas bahwa ini adalah tugas
2.
Layanilah Jamaah
dengan sebaik baiknya.
3.
Jalankan dan junjung
tinggi amanah profesi Perawat
4.
Tingkatkan ke ilmuan
kita, ikuti pelatihan dengan sungguh sungguh
5.
Berdoalah agar
selalu diberi kemudahan
Saya doakan, saya dukung teman teman untuk menyambut
panggilan bertugas dan berhaji. Dapat pahala berhaji dan pahala menolong orang
sakit. Salam sejawat
( Edi Wasana,
S.Kep, PPIH Arab Saudi Th 2013 )