Kamis, 01 November 2012

LONG LIFE EDUCATION




SEGENAP PENGURUS PPNI KOMISARIAT RSUD SALATIGA MUNGUCAPKAN :
SELAMAT KEPADA ANGGOTA PPNI RSUD SALATIGA ATAS WISUDA S1 KEPERAWATAN LINTAS JALUR WIDYA HUSADA SEMARANG
The school is primarily a social institution. Education being a social process, the school is simply that form of community life in which all those agencies are concentrated that will be most effective in bringing the child to share in the inherited resources of the race, and to use his own powers for social ends…. education, therefore, is a process of living and not a preparation for future living (John Dewey)
Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar akan menjadi pemilik masa depan (Mario Teguh)
Pendidikan bukanlah sebagai proses persiapan kehidupan, tetapi pendidikan adalah kehidupan itu sendiri. Education is not a preparation of life. It’s life itself. Demikianlah pendapat ahli pendidikan John Dewey, seorang ahli pendidikan dari Amerika Serikat. Oleh karena itu, ia percaya bahwa satuan pendidikan yang disebut sekolah lebih dipandang sebagai satu institusi sosial. Dengan demikian, bagi John Dewey, proses pendidikan sesungguhnya lebih merupakan satu proses sosial, satu proses belajar dalam hidup dan kehidupan. Sekali lagi, John Dewey menyatakan bahwa, “education is a process of living and not a preparation for future living”.
Pendidikan dan Belajar
Jika pendidikan adalah sebagai proses kehidupan, maka dengan demikian pendidikan adalah juga sebagai proses belajar. Mengapa? Karena dalam kehidupan itu kita harus melakukannya dengan proses belajar. Proses belajar tidak lain adalah sebagai proses perubahan sikap dan perilaku; dari tidak tahu menjadi tahu, atau dari tidak dapat melakukan sesuatu menjadi dapat melakukannya. Dari tidak bisa bicara menjadi dapat berbicara. Demikian seterusnya sebagaimana proses yang terjadi dalam kehidupan manusia sejak lahir sampai mati. Itulah sebabnya, sekali lagi, proses pendidikan tidak lain adalah juga merupakan proses belajar, dan proses itu berlangsung sepanjang hayat. Kita juga menyebutnya sebagai “long life education”.

Rabu, 31 Oktober 2012

LAUNCHING BATIK PPNI SALATIGA

Tak mau ketinggalan dengan PPNI daerah lain, PPNI Kota Salatiga yang dimotori PPNI Komisariat RSUD Salatiga menampilkan Batik dengan nuansa khas Salatiga dengan motif batu.
SELAMAT,  SEMOGA BAJU BARU SEMANGAT BARU......

Sabtu, 06 Oktober 2012

SENYUM PERAWAT....

SENYUMMU BAGIAN DARI KESEMBUHANKU....


Menurut riset pakar komunikasi negara barat terutama Amerika yang dikutip oleh La Rose dalam bukunya Pengembangan Pesona pribadi menunjukkan bahwa dalam melakukan komunikasi kemampuan kalimat hanya 7 %, kemampuan nada 38 %, sedangkan ekspresi wajah 55 %. Hal ini menunjukkan bahwa wajah merupakan gambaran kepribadian seseorang yang sanggup menyampaikan pesan-pesannya secara efektif dan memegang peranan yang sangat menntukan dalam menjalin komunikasi yang bersifat didaktik (dua arah) dan terapeutik (mendukung proses penyembuhan).
Peranan ekspresi wajah telah dibuktikan oleh Thomas Gordon dalam serangkaian riset mengenai Parent Effectiveness Training yang menyimpulkan bahwa anak-anak sangat peka terhadap sikap-sikap dan ekspresi wajah orang tua mereka. Mereka amat peka menangkap perasaan sejati orng tuanya karena orang tuanya menyampaikan pesan-pesannya “tanpa kata” kepada anak-anak mereka. Orang tua yang sikap bathinnya terganggu atau marah pasti akan menyampaikan isyarat- isyarat halus melalui wajahnya meskipun ia berusaha menyembunyikannya.
Isyarat-isyarat itu tergambar dalam kerutan kening, alis yang terangkat, nada bicara yang khusus, sikap tubuh tertentu, ketegangan otot-otot wajah. Anak kecil pun dapat menangkap isyarat tersebut yang dipelajari dari pengalaman bahwa isyarat-isyarat seperti itu biasanya berarti ibunya tidak sungguh-sungguh dapat menerima apa yang mereka lakukan atau tidak tulus menyampaikan pesannya. Bagi orang dewasa hal tersebut sangat bermakna sekali, dimana kita dapat menampilkan bagaimana suasana hati sekaligus kepribadian kita yang sesungguhnya lewat mimik wajah.
Isyarat yang ditampilkan perawat saat melakukan interaksi dengan klien, rekan sejawat, atasan dan bawahan akan jelas terekam mimik wajahnya. Apakah pesan-pesan yang disampaikannya kasar, berpura-pura, tergesa-gesa, sombong atau senyum yang tulus dan ikhlas. Senyum yang tulus ikhlas merupakan ungkapan suasana happy yang akan membawa kebahagiaan bagi orang lain.
Bagi perawat yang akan mengabdi kepada masyarakat untuk senantiasa membekali diri dengan 5 S, yaitu Salam, Senyum, Sabar, Sopan dan Sholat/Sembahyang. Selama bertahun-tahun ternyata problematika yang ada dalam dunia keperawatan justru karena mahalnya para perawat dalam memberikan terapi yang sangat murah dan mudah yaitu senyuman. Sehingga klien sering menjulukinya dengan perawat judes. Hal inilah yang mendasari suatu motto rumah sakit yang menyatakan bahwa Nurse Smile is guard of Hospital, Nurse smile is medicine.
Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa bersedekah itu tidak harus dengan uang tetapi yang terpenting dengan cara bermuka manis (tersenyum) kepada orang lain merupakan amal ibadah yang sangat besar.
Perawat yang tidak mampu untuk tersenyum sebaiknya berhenti menjadi perawat, karena ada beberapa kerugian bagi perawat yang tidak membiasakan diri menampilkan suasana hatinya dengan ceria dan tersenyum.
Pertama, ia akan kehilangan 55 % daya dukungan mimik wajahnya dalam penyembuhan klien. Kedua, makin sempitnya lahan amal (sedekah). Ketiga, menciptakan suasana tegang bagi orang lain yang sangat merugikan. Keempat ia sendiri akan lekas menjadi tua, Kelima, memperkecil peluang untuk terjadinya gangguan jiwa karena banyaknya kecemasan, ketegangan dan kurangnya senyum bahagia merupakan faktor predisposisi gangguan jiwa…….
( Posting by Edo )


PPNI KERJASAMA DENGAN TELKOM FLEXI

PPNI bekerjasama dengan Telkom Flexi meluncurkan program Flexi PPNI, hal ini dilakukan PPNI untuk menjawab beberapa pertanyaan tentang bagaimana PPNI dapat memberikan informasi dan dapat berkomunikasi dengan Pengurus dari Pusat sampa daerah dan juga bagaimana komunikasi cepat dengan anggota PPNI
Program Flexi PPNI ini telah diluncurkan pada tgl 17 Maret 2012 lalu bersamaan dengan Ulang Tahun PPNI ke 38, ini merupakan jawaban atas kesenjangan dan keterlambatan informasi dan komunikasi yang selam ini terjadi antar pengurus dan juga antar anggota.
Kami mengharapkan dukungan dan partisipasi dari seluruh Pengurus PPNI Pusat sampai PPNI daerah dan juga semua anggota PPNI agar menggunakan fasilitas ini dengan baik, disamping keuntungan keccepatan informasi yang didapat juga komunikasi bisa langsung dan fasilitas semua gratis bicara selama 24 jam.
Banyak keuntungan yang ditawarkan informasi web site PPNI dapat langsung dilihat di flexi PPNI ini karena selama ini kami memandang bahwa dengan menggunakan Handphone merupakan solusi yang cocok ditengah kesibukan para pengurus dan juga anggota PPNI
Lounching selanjutnya nanti pada tgl 27-29 April 2012 saat Raker PPNI 2012, Bagi yang ingin memesan Hp Flexi PPNI hanya tersedia di PPNI sudah dapat dipesan dari sekarang.........(Hub Sunardi: 0811154895), Pembelian HP sekaligus sudah ada nomor flexi dan juga bonus pulsa......Manfaatkan fasilitas ini secepatnya........
Beberapa keuntungan Flexi PPNI dan perbedaan dengan Flexi lain;
Dari Konsep yang ditawarkan adalah adanya ODP (On Device Portal) PPNI yang tertanam dalam HP PPNI, dimana pengguna dan anggota Flexi PPNI dapat melakukan searching dan browsing tentang web site PPNI secara cepat, tidak perlu membuka lap-top atau komputer, sehingga lebih cepat mengakses perkembangan PPNI terutama di Pusat.
Keuntungan lain adalah Tarif flexi PPNI termurah dari providr yang lain: bila dengan flexi PPNI ke Flexi lain Gartis 24 Jam Bicara/Nelpon dan Juga SMS Sepuasnya, sedangkan tarif ke provider lainnya hanya Rp.250/mnt.
Fasilitas lain yang ditawarkan adalah melakukan Conferent antar pengguna Flexi PPNI dengan tarif murah Rp.49,- (dengan fasilitas conferent) diharapkan dapat melakukan komunikasi berbagai arah, rapat, ngrumpi, arisan dengan jarak jauh.
(By joquepras@gmail.com)

Senin, 30 April 2012

Renungan Untuk Kartini...

Dunia memang penuh dengan anomali kehidupan yang terkadang sulit
dipahami oleh akal. Salah satunya adalah PERASAAN PEREMPUAN.

Perasaan perempuan itu seperti apa sih?

Lembut, keras, tegas, ragu-ragu, dan berbagai rupa rasa lainnya.
Perasaan peremuan inilah yang menjadi misteri sepanjang zaman.

Sesama perempuan saja kadang-kadang saling sebal karena sangat
sulit memahami perasaan perempuan lainnya. Pertengkaran sering
terjadi hanya karena masalah sepele. Laki-laki pun tidak kalah
bingungnya bila sudah menyangkut masalah perasaan perempuan.

Perempuan begitu memperhatikan hal detil. Ada yang salah sedikit
dengan alisnya atau sepatunya, atau kulitnya menjadi sedikit belang
setelah berenang, dia bisa terus khawatir dan ngomel seharian.

Padahal, bila ditanya pada laki-laki, apakah mereka memperhatikan
apa yang sering diperhatikan perempuan bila ingin menarik perhatian
laki-laki? Apa jawab mereka? Ternyata laki-laki tidak terlalu
perhatian dengan hal yang selama ini menjadi perhatian perempuan. :-)

Satu lagi, perempuan suka pamer. Perasaannya akan berbunga-bunga
beraneka warna kalau sudah dipuja-puji. Oleh karena itu, pakaian
seksi yang terbuka di sana sini pun dipakai demi meraih setitik
pujian. Padahal, banyak laki-laki justru penasaran kalau melihat
wanita manis tapi berbalut pakaian yang tertutup.

Ken Arok bisa tergila-gila dengan Ken Dedes, bukan karena Ken Dedes
berpakaian maha seksi, tapi hanya karena melihat betis Ken Dedes
'sekilas' tertiup angin. Bayangkan, hanya sekilas saja sudah bisa
membuat Ken Arok melakukan begitu banyak hal demi mendapatkan Ken
Dedes. Sementara Ken Dedes bukanlah seorang perawan ketika itu. Dia
adalah istri Tunggul Ametung, dan sedang mengandung anak Tunggu
Ametung.

Perempuan oh perempuan... mereka memang spesial :-)

Banyak laki-laki sering bertanya "Tidak mengerti saya apa maunya,
jadi saya harus gimana?"


Nih, saya kasih tips, bagaimana cara memahami dan berkompromi
dengan perasaan perempuan:

  1. Perempuan suka didengarkan. Jadi kalau dia sedang marah,
    dengarkan saja. Kalau diladeni, tujuh hari tujuh malam, dia tahan
    bertengkar!
  2. Perempuan suka dilembuti. Jangan pernah sekali-kali kasar pada
    perempuan karena perempuan bisa menjadi lebih kasar.
  3. Perempuan suka diberi kejutan-kejutan kecil. Tidak harus memberi
    emas berlian pada sang istri, cukup kecupan mesra di kening tapi
    penuh cinta nan lembut.
  4. Sentuhlah perempuan dengan kasih yang sesungguhnya. Kasih ini
    akan membuat perempuan memberikan cinta yang lebih.
  5. Berikan perhatian setiap saat. Ketika tidur pun sebenarnya
    perempuan ingin diperhatikan. Ketersipuannya menandakan rasa
    senangnya diperhatikan.
  6. Kirim selalu kata-kata mesra nan menggoda. Walau kata-kata
    cinta terasa biasa, tidak bagi perempuan. Kata-kata "Aku kangen
    kamu sayang
    ", atau "Sehari tanpa mendengar suaramu, aku bisa gila",
    atau "Hanya kamu yang membuatku tergila-gila", sudah cukup membuat
    hati perempuan melambung ke langit tuju. Menggetarkan relung-relung
    hati dan jiwanya.
Perempuan memang unik dan special. Sayangi dia, dan Anda akan
mendapatkan ribuan kali lipat cintanya. :-)

Selamat Hari Kartini!

Kamis, 19 April 2012

CONGRATULATIONS...

SUKSES RAKERKOT PPNI KOTA SALATIGA


I.       Pendahuluan
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) merupakan wadah perhimpunan perawat seluruh Indonesia. Sebagai organisasi profesi, PPNI diharapkan untuk melaksanakan fungsinya yaitu bertindak sebagai wadah profesional bagi perawat, mengatur dan mengendalikan mutu kinerja perawat meliputi kompetensi profesional dan berperilaku berdasarkan kaidah etik dan tanggung jawab moral tinggi, serta terlibat aktif dalam pengembangan Organisasi. Berbagai tantangan dan peluang kedepan perlu diantisipasi mengingat PPNI Kota Salatiga sedang memperkokoh pondasi profesi, khususnya etikolegal, kompetensi, dan profesionalisme.
Perjalanan PPNI mengalami pasang surut dalam perannya dalam memperjuangkan kemandiriannya diantara profesi kesehatan lain. Namun PPNI pada saat ini belum sepenuhnya bisa berperan sebagai organisasi profesi yang benar benar solid. Banyak permasalahan yang muncul ditubuh PPNI yang mewarnai bahkan menentukan dinamika organisasi ini 
Dalam melaksanakan program Kepengurusan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Salatiga diperlukan musyawarah untuk membangun Komitmen bersama dalam rangka menjadikan PPNI lebih baik dan memfasilitasi seluruh anggota untuk meningkatkan Kompetensi sesuai dengan Undang Undang yang berlaku. Kebulatan Komitmen tersebut penting untuk menggerakkan dan memobilisasi berbagai sumber daya yang dimiliki organisasi PPNI dalam mencapai Visi dan Misi bersama.

II.    Tujuan
1.      Membangun Komitmen untuk memajukan Organisasi dengan menyusun Program kerja PPNI satu tahun kedepan
2.      Menjadikan Sinkronisasi dan harmonisasi antara Pengurus PPNI Kota, Komisariat dan komponen lain dalam melaksanakan program kerja organisasi
3.      Menjadi bahan evaluasi pelaksanaaan kegiatan pada Rakerkot II PPNI Kota Salatiga

III. Waktu dan tempat
Rakerkot I PPNI Kota Salatiga dilaksanakan pada hari Kamis, 19 April 2012 jam 13.00 s/d selesai bertempat di RM. Mina Kencana Kembangsari salatiga

IV. Peserta
1.      Semua Pengurus PPNI Kota Salatiga
2.      Panitia Rakerkot
3.      Utusan PPNI Komisariat se-Kota Salatiga
4.      Undangan Instansi terkait

Rabu, 21 Maret 2012

HASIL PENELITIAN TENTANG PERILAKU BERORGANISASI DI PPNI KOMISARIAT RSUD SALATIGA

Hubungan Pengetahuan dan SIKAP Perawat tentang Organisasi Profesi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) 
dengan Perilaku Berorganisasi  pada
Perawat di PPNI KoMISARIAT 
RSUD Salatiga
Oleh : Edi Wasana ( Mahasiswa S1 Kep Widya Husada Semarang )

Penelitian ini dilakukan di RSUD Kota Salatiga dimana PPNI Komisariat RSUD Salatiga merupakan salah satu dari 5 Komisariat dibawah PPNI Kota Salatiga. Dari 470 anggota ditingkat Kota, Komisariat RSUD Salatiga mempunyai anggota yang paling banyak yaitu 183 orang. Anggota PPNI Komisariat RSUD Salatiga tersebar pada masing masing Bangsal rawat inap, Instalasi maupun pada unit unit tertentu seperti unit Hemodialisa, unit Laparascopy, Poli EEG.
Sampel penelitian sebanyak 100 orang Perawat yang ada di 12 Ruang rawat inap maupun di Instalasi di RSUD Salatiga.  Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang terdiri atas variable Pengetahuan, Sikap dan Perilaku berorganisasi.
Gambaran karakteristik responden penelitian diuraikan berdasarkan jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, masa kerja, diuraikan sebagai berikut : 
  • Responden berjenis kelamin perempuan 73 orang (73%) responden dan laki-laki 27 orang (27 %) responden
  • Responden berumur antara 30 – 39 tahun yaitu sebanyak 68 (68%), umur 20 – 30 tahun sebanyak 18 orang (18%) umur 40 – 49 tahun 9 orang (9%) dan umur 50 – 59 sebanyak 5 orang (5%)
  • Pendidikan Diploma III Keperawatan sebanyak 77 orang (77%), S1 Keperawatan sebanyak 15 orang (15%) dan Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) sebanyak 8 orang (8%)
  • Bekerja di RSUD Salatiga sudah lebih dari 5 tahun sebanyak 76 orang (76%), sedangkan  yang bekerja kurang dari 5 tahun sebanyak 24 orang (24%)
Hasil Penelitian
1.      Tingkat Pengetahuan Perawat RSUD Salatiga tentang organisasi PPNI :
Tingkat pengetahuan baik sebanyak 24 orang (24%), tingkat pengetahuan cukup tentang Organisasi PPNI yaitu sebanyak 54 orang (54%), dan pengetahuan kurang sebanyak 22 orang (22%).
2.      Sikap Perawat RSUD Salatiga tentang organisasi PPNI :
Responden mempunyai sikap yang cukup tentang Organisasi PPNI yaitu sikap baik sebanyak 31 orang (31%), sebanyak 48 orang kategori cukup (48%), dan sikap  kurang sebanyak 22 orang (22%).

3.      Perilaku berorganisasi Perawat RSUD Salatiga di PPNI :
Perilaku berorganisasi baik sebanyak 25 orang (25%) yang perilaku cukup sebanyak 51 orang (51%), dan perilaku  kurang sebanyak 24 orang (24%).
Analisa Penelitian :
Dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang PPNI, sikap terhadap PPNI dengan Perilaku berorganisasi di PPNI pada Perawat di PPNI Komisariat RSUD Salatiga.
Pemecahan Masalah :
1.      Pengetahuan Perawat tentang PPNI
Disebabkan oleh karena masih banyaknya faktor dari luar yang mempengaruhinya yaitu sumber informasi. Sosialisasi tentang organisasi dari pengurus PPNI ke Anggota sangat minimal, sehingga banyak Perawat yang kurang mengerti tentang sejarah PPNI, hak dan kewajiban maupun AD/ART Organisasi. Langkah yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan diantaranya adalah sosialisasi tentang Organisasi, penyegaran tentang AD/ART Organisasi dengan penerbitan dan pegangan berupa buku saku organisasi pada tiap perawat sebagai Anggota PPNI, Sosialisasi hasil Musyawarah Nasional, Musyawarah Daerah PPNI kepada Perawat serta issue terkini tentang Keperawatan, percepatan akses komunikasi dengan jaringan internet seperti pembuatan dan update  blog atau website organisasi PPNI.
2.      Sikap Perawat terhadap Organisasi PPNI
Berdasarkan teori tentang sikap, bisa ditarik kesimpulan sikap perawat di RSUD Salatiga terhadap keberadaan PPNI  dibentuk dari perjalanan karier dan pengalaman kerja sebagai perawat  yang terjadi secara bertahap sehingga menumbuhkan kesadaran dalam berorganisasi, banyak perawat yang belum terlibat langsung berorganisasi di PPNI. Untuk mengatasi masalah ini PPNI Komisariat RSUD Salatiga harus proaktif dengan kegiatan kegiatan yang sifatnya bisa mendapat respon dari perawat misalnya Pelatihan pelatihan tentang Keperawatan, pemberian reward bagi perawat berprestasi.
3.      Perilaku berorganisasi pada Perawat di PPNI
Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa sebagian besar responden (perawat) yang ada di RSUD Salatiga berperilaku kategori cukup terhadap keberadaaan dan pelaksanaan kegiatan yang diadakan oleh PPNI, dari kuesioner didapatkan data sebagian besar responden tidak pernah mengikuti aktifitas yang berhubungan dengan PPNI. ini berarti responden (perawat) belum memahami, dan mengerti   pentingnya organisasi profesi serta belum merasakan manfaat keberadaaan organisasi profesi PPNI sebagai sarana untuk memperjuangkan profesi keperawatan.
Untuk mengatasi masalah ini adalah menggandeng semua Perawat RSUD Salatiga dalam setiap kegiatan organisasi, memberdayakan Perawat dalam pengambilan keputusan dan kebijakan organisasi. Melibatkan Perawat sebagai anggota  dalam pertemuan rutin Pengurus PPNI.
Semoga Penelitian ini menjadi wacana sejawat di RSUD Salatiga untuk lebih bersemangat mengembangkan Organisasi kita tercinta PPNI. “yen ora awake dhewe sing nguri uri.. sopo maneh? Hidup Perawat, Hidup PPNI….
Salatiga, 22 Maret 2012
Salam sejawat, Kang Edi
















Semarak Donor Darah bersama dalam rangka HUT PPNI ke 38



Segenap Pengurus PPNI Komisariat RSUD mengucapkan Selamat Ulang tahun PPNI yang ke 38 tanggal 17 Maret 2012
Usia yang tidak muda lagi untuk terus memperjuangkan panji panji PPNI... Bravo generasi Florence Nightingale...